
CEO BlackBerry, John Chen, akan mempertimbangkan untuk tidak lagi berjualan ponsel. Langkah drastis ini mungkin akan ditempuh jika bisnis handset BlackBery tidak juga mendulang keuntungan seperti dulu.
Chen melanjutkan bahwa keputusan untuk melakukan hal tersebut bisa dibuat dalam waktu yang relatif singkat. Dia tak menjelaskan lebih lanjut tentang rencananya, tetapi mengatakan bahwa BlackBerry seharusnya bisa mendatangkan keuntungan, cukup dengan mengapalkan 10 juta perangkat per tahun.
Pada masa puncak kejayaannya, BlackBerry pernah mengapalkan 52,3 juta unit ponsel di tahun fiskal 2011. Namun saat ini, pangsa pasar mereka secara global terus menurun dan tinggal kurang lebih 2%.
Chen mengakui adanya kesalahan strategi yang dilakukan para eksekutif terdahulu. Dia mengatakan sudah menyiapkan rencana jangka panjang dan jangka pendek untuk BlackBerry.
“Anda harus menjalani hidup dalam jangka-jangka waktu yang pendek. Manajemen yang dulu beranggapan bahwa seluruh dunia akan menghampiri mereka. Saya tak punya kemewahan itu. Saya terus-menerus kehilangan uang,” ujar Chen.
Jika suatu saat tidak lagi berjualan handset, BlackBerry kemungkinan akan fokus pada layanan komunikasi sekuriti tinggi untuk enterprise maupun pemerintahan. Saat inipun, sekuriti komunikasi coba dijadikan nilai jual BlackBery di bawah kepemimpinan Chen.
Chen sepertinya juga berambisi terus mengembangkan bisnis layanan messaging BlackBerry Messenger (BBM) yang saat ini lumayan populer digunakan di iPhone dan Android.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar